Minggu, 01 Februari 2015

The reason





Tittle    : The reason
Cast     : Xi Luhan
              Shin Rae Yu
Genre  : Romance, fluff –iyakah?-
Length : oneshoot –or maybe Long shoot-
Author : Chaca Natasya




--0o0--
Kau tahu? Menonton televisi tanpamu,  rasanya tidak seru
--0o0--
           


            Sabtu pagi seharusnya menjadi hari tenang bagi seorang Xi Luhan. Hari dimana seharusnya ia bisa berleha-leha menghabiskan hari libur yang ia miliki diatas ranjang bersama sepasang bantal-guling dan liputan pagi.
           
            Namun kini?

            Oo ow...

            No more!

            Semenjak ia memiliki kekasih, hal-hal tersebut tinggalah angan. Hari Sabtu, pria itu harus bersedia menemani sang gadis mengajar di salah satu taman kanak-kanak yang terletak di distrik gangnam. Minggunya, pria itu selalu mengajak si gadis berkencan pada tempat-tempat yang berbeda.
           
            Awalnya semua begitu sempurna.

            Luhan menyukainya, karena untuk pertama kali dihidupnya ia ditemani oleh wanita. Makhluk sempurna yang memiliki jutaan pesona. Apalagi Rae Yu, gadis itu... Diawal pertemuan mereka, sudah bisa membuat hati Luhan tergerak untuk segera memilikinya.
           
            Untuk pertama kali dalam hidupnya, ia ingin menghabiskan seluruh waktu senggang yang ia miliki bersama seorang yeoja.

            Sebenarnya, kalau Luhan mau.. Ia bisa memilih wanita manapun untuk ia tahan dalam jerat cintanya. Ya hanya ditahan saja, karena pada dasarnya Luhan tak mencintai mereka.

            kuulangi, itu dulu.. Sebelum ia bertemu dengan Rae Yu

            Luhan menggeram, ia memaki alarm yang telah ia set di malam hari untuk berdering di pukul 6 pagi. Pria itu mengacak rambutnya pelan, kebasan angin yang lembut semakin membuat pesonanya terpancar.
            Luhan bangkit dan membereskan tempat tidurnya dengan kesadaran yang masih dibawah rata-rata. Di otaknya selalu terngiang perkataan Rae Yu.

            jangan jadi pria pemalas! Aku tidak menyukainya!

            Melihat hasil kerjanya yang semakin membaik, Luhan tersenyum senang. Pria itu berlari kecil untuk mengambil handuk dan bersiap-siap untuk menjemput Rae Yu di tempat biasa. Dimana lagi jika bukan di rumah Rae Yu?



--0o0--
            Luhan tersenyum garing saat Rae Yu menceritakan betapa hebohnya suasana kelas tadi siang. Gadis itu terus-terusan tertawa, mencoba membangkitkan sisi ceria Luhan. Sayang, pria itu masih belum bisa tergoda.
            Rae Yu memang tidak terang-terangan protes mengenai perubahan sikap Luhan, gadis itu cukup tersenyum sabar. Ia mengerti, pada akhirnya Luhan pasti akan bosan. Lagipula apa yang mencolok dari seorang Shin Rae Yu?
            Ia hanyalah seorang mahasiswi tingkat akhir jurusan psikologi yang membagi waktunya agar ia bisa bekerja menjadi relawan di sebuah yayasan taman kanak-kanak. Ia hanya seorang gadis yang hidup dengan keluarga kecilnya dengan segala keterbatasan. Berbeda dengan Luhan, pria yang memiliki garis keturunan konglomerat.
           
            “Luhan, apa kau ingin pulang?”

            Luhan mengangguk, ia berkata jujur bahwa hari ini ia sedang kelelahan. Maka Rae Yu mempersilahkan Luhan pulang. Tentu setelah pria itu berpamitan pada kedua orangtuanya.

            Rae Yu mengantarkan Luhan hingga depan gerbang rumahnya dengan senyum selebar hatinya. Rae Yu menyempatkan dirinya untuk mencegah tangan Luhan sebelum masuk ke mobilnya dan mengecup kilas dahi si pria.
           
            Tidak seperti biasanya, kali ini Luhan hanya tersenyum. Masih terekam jelas dalam ingatan Rae Yu 21 bulan yang lalu, saat pertama kali gadis ini melakukannya. Reaksi Luhan diluar batas kemampuan imajiner manusia. Pria itu berteriak, mengangkat tubuh Rae Yu tinggi-tinggi dan tak luput jua menghadiahi kecupan lain yang jatuh di pelipis Rae Yu.

            Setelah mobil Luhan berlalu, Rae Yu terisak pelan. Dugaannya kali ini pasti benar, Luhan sudah bosan. Lalu apakah ia harus berhenti? Bahkan sebelum hubungan mereka genap 2 tahun lamanya?


--0o0--
            Luhan menggeleng-geleng kan kepalanya berulang kali. Tidak bisa ia percaya, sebenarnya apa yang terjadi pada dirinya? Mengapa pandangannya terhadap seorang Shin Rae Yu berubah?
           
            Rae Yu berjalan memutari dapur Luhan, sedang membantu Luhan untuk menyiapkan makan malam mereka. Ya, malam ini Rae Yu membujuk Luhan untuk tidak membawanya pergi makan malam di restaurant Perancis kesukaan Luhan.
            Rae Yu bilang, ia baru selesai mempelajari resep masakan Perancis tersimple. Luhan berpindah tempat, pria itu kini telah menduduki meja makan rumahnya, bersiap menyantap masakan buatan Rae Yu. Luhan meringis kecil.

            Untuk pertama kali lagi dalam hidupnya..

            Ia rasa Rae Yu sudah tak menarik lagi.

            Untuk pertama kali dalam hidupnya..

            Luhan rasa ia bosan dengan hubungan yang telah ia rajut 21 bulan lamanya.


            Mereka berdua menyantap masakan Rae Yu dalam keheningan. Bahkan Luhan langsung menyimpan piring kotornya di washtafel tanpa menyentuh bahu Rae Yu. Rae Yu menghela nafasnya, keputusannya sudah bulat. Tidak bisa dibuat lonjong maupun gepeng.

            “Luhan..”

            “Ehm?”

            Rae Yu mengeratkan mantelnya, gadis itu membuka pintu utama rumah Luhan.

            “Kurasa hubungan kita berakhir saja disini. Terimakasih..”


            BLAM


            Luhan melongo. Apakah ini benar sebuah kenyataan?


--0o0--
            Hari pertama...
           
            Semua berjalan baik, bahkan Luhan mengajak Sehun yang notabene adalah hoobae-nya –teman terdekatnya- untuk merayakan kebebasan Luhan. Perlu kalian ketahui, sepeninggal Rae Yu dari rumahnya, Luhan memang sempat terpatung sepersikian menit. Namun di menit berikutnya, pria itu meloncat kegirangan. Hal pertama yang ia pikirkan adalah..

            kebebasannya dimulai hari ini


            Minggu pertama.....

            Luhan mengerang, ia kesal. Sehun tak mau datang menungguinya selesai bermain futsal, pria itu menolak dengan alasan harus mengantar sang kekasih ke bandara Incheon. Luhan menendang tas gendongnya, sungguh.. Tak ada lagi hal yang lebih buruk daripada ini.


            Bulan pertama....

            Luhan mengenaskan.

            Tak ada lagi Luhan si pria rapih, tak ada lagi Luhan si pria bersih. Yang ada ialah, Luhan si pria pemalas yang selalu tampil dengan wajah kusutnya. Itu tidak keren menurut Sehun, namun kembali lagi pada fakta. Sehancur-hancurnya Luhan, para Fans pria tersebut masih saja setia menyoraki namanya disetiap langkah yang pria itu jejaki.
            Luhan menekan-nekan tombol yang ada pada remote televisinya berulang-ulang. Lagi dan lagi. Kesal. Luhan membanting remote TV nya hingga berbunyi

            KREK

           
Luhan bangkit  dari singgasana –ranjang- nya demi berkaca. Ia yakin tampilannya beribu kali lipat lebih buruk daripada sebelum ia bertemu dengan Rae Yu.

            “Oh Tidak.. Ini buruk sekali...”
           
            Mata Luhan memerah...

            Ia punya kantung mata.. Tidak! Ini bahkan lebih tebal dari milik Tao si atlet wushu!

            Bajunya...
            Ini belum diganti semenjak 1 minggu yang lalu.

            Luhan menyerah, ia akan mundur dari permainan. Ia tak sanggup lagi berpura-pura seakan ia tak merindukan Rae Yu. Bahkan kalau boleh jujur, pria itu ingin sekali datang ke rumah Rae Yu dan memeluk Ra Yu erat. Lalu mereka akan saling bertukar cerita, tentang apapun. Sama seperti yang biasanya selalu mereka lakukan.

            “Yeoboseyo...”

            Suara lembut yang keluar dari speaker ponsel Luhan mampu membuat raut bahagia pada wajah pria itu muncul.

            “Lu? Halo... Lu?”

            “Y-ya.. Ini aku..”

            “Ya, aku tahu ini kau. Ada perlu apa kau menelponku malam-malam? Apa kau memerlukan bantuanku?”

            “Aku ingin bercerita...” Luhan menggertakan giginya. Ia tahu, ia sedang tak bertatapan langsung dengan Rae Yu. Namun rasanya masih saja sama... Oh tidak, ini tidak sama. Kali ini ia lebih gugup.

            “Seminggu ini aku menghabiskan waktuku diatas ranjang bersama semangkuk besar popcorn untuk menonton berita sepuas hatiku.”

            “Lalu? Bukankah itu hal yang kau inginkan Lu?”

            Luhan menggeleng. Bodoh! Mana mungkin Rae Yu melihat gelengan kepalamu!

            “Awalnya ya. Namun sekarang tidak lagi... Karena sumpah demi T-shirt dinosaurusmu yang amat kubenci itu.. Televisi seolah mengejekku! Aku bahkan belum mandi sejak 1 minggu yang lalu...”
           
            “Ya Tuhan! Luhan kau keterlaluan! Mandilah!”

            Luhan tersenyum. Akhirnya, untuk pertama kali dalam kurun waktu sebulan ini, ia bisa juga mendengar ocehan Rae Yu.

            “Maka dari itu, kembalilah padaku.”

            “Apa maksudmu Lu? Itu tidak mungkin.. Kau yang bosan, kau ingin menghabiskan waktu yang pernah kau sempatkan untukku dengan televisimu. Ini sudah kau dapatkan! Lalu kenapa? Kenapa kau memintaku lagi?”


            Luhan menggenggam ponselnya lebih keras, ia harus optimis. Tentu.


            “Kau tanya alasannya?”

            Rae Yu terdiam. Tak menanggapi pertanyaan Luhan dengan kalimat penjawab. Namun Luhan tahu, Rae Yu pasti tengah menunggu penjelasan darinya. “Karena Televisi beserta popcorn tak lagi menarik semenjak kau tak lagi bersamaku. Maka ayo, buat mereka terlihat menarik lagi.”

            Mudah...

            Tak perlu alasan berat untuk membuat gadis itu kembali.
            Karena demi semua sifat pemalas Luhan yang Rae Yu benci, gadis itu bahkan
            berjingkrak sangking gembirannya.




            “Yes, its a yes.. Jadi, mau darimana kita memulainya Lu?”



END
Apaaaaaa iniiiiiii?! #bantingLappy #dimarahiTetangga #laLoh?

Entahlah karya aneh ini akhirnya lahir juga. Ini hadir disaat saya frustasi nonton film Siluman ular putih itu loohh #VersiChina kan nyesseeekk...
Bagi yang merasa terganggu atau maaf kalau ada kesamaan ide. Because this is pure mine
J i mean the idea of this fict. Jika ada kesamaan ide, itu tidak lebih dari ketidak sengajaan. So, seperti biasa... Anyeooooonngggggg ;D

0 komentar:

Posting Komentar

 

Untouchable world Template by Ipietoon Cute Blog Design and Homestay Bukit Gambang